Konsumsi Bensin dan Avtur Naik Selama Nataru, Solar Turun
Ntb, PaFI Indonesia — Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) mencatat penyaluran gasoline atau bensin naik 0,03 persen selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan data tersebut merupakan penyaluran selama Posko Nataru mulai 19 Desember 2024 hingga 7 Januari 2025.
“Gasoline naik 0,03 persen selama Nataru disebabkan penggunaan mobil pribadi untuk mudik juga berwisata,” katanya dalam penutupan Posko Nataru Sektor ESDM di kantor BPH Migas, Jakarta, Selasa (7/1).
Penyaluran kerosine atau minyak tanah dan avtur juga naik selama Nataru. Kerosine naik 3,86 persen dan avtur naik 5,81 persen seiring dengan meningkatnya kegiatan rumah tangga dan meningkatnya mobilitas menggunakan pesawat.
Sementara itu, penyaluran gasoil alias solar turun 5,82 persen.
“Disebabkan pembatasan operasional untuk angkutan barang dan menurunnya aktivitas industri,” kata Erika.
Penyaluran LPG selama periode Nataru naik 0,9 persen selama Nataru 2024/2025 dibandingkan hari biasa. Apabila dibandingkan periode Nataru 2023/2024 naik sebesar 5,08 persen.
“Penyaluran LPG tertinggi terjadi pada 24 Desember 2024 yaitu sebesar 30.404 metrik ton (MT)
atau naik sebesar 5,4 persen dari penyaluran LPG normal sebesar 28.857 MT,” katanya.
“Penyaluran selama posko dibandingkan normal untuk kerosene dan avtur mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya
kegiatan rumah tangga dan meningkatnya mobilitas dengan menggunakan pesawat,” ujar Erika dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 7 Januari.
Lebih lanjut Erika memaparkan, penyaluran BBM tertinggi secara nasional dibandingkan dengan penyaluran normal
terjadi sebanyak 3 kali yakni pada 21 Desember 2024, 28 Desember dan 4 Januari. Pada 21 Desember, konsumsi gasoline naik 8,05 persen, sementara gasoil naik 8,16 persen, kerosene 60,81 persen dan avtur 13,17 persen.
Pada 28 Desember konsumsi gasoline tercatat sebesar 6,45 persen, gasoil naik 5,64 persen, kerosene tercartat naik sebesar 30,66 dan avtur naik sebesar 4,91 persen. Terakhir, konsumsi gasoline pada 4 Januari tercatat sebesar 6,42 persen, gasoil turun 4,48 persen, kerosene naik 16,32 persen dan avtur naik 4,20 persen.
“Gasoil mengalami penurunan sebesar 5,82 persen disebabkan pembatasan operasional truk pengangkut barang dan menurunnya aktivitas industri,” terang Erika.
Ia memastikan BPH Migas terus melaksanakan pemantauan volume stok dan realisasi penyaluran BBM harian,
serta melakukan pengawasan lapangan untuk memantau kondisi penyediaan dan pendistribusian BBM yang tersebar di 58 kabupaten/kota dan 22 provinsi.
“Hasil pengawasan, yaitu penyaluran BBM, aman dan lancar,” tandas Erika.