Menhub soal Penurunan Harga Tiket Pesawat: Masih Difinalisasi
NTB, PaFI Indonesia — Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi membuka peluang Harga Tiket Pesawat di momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) akan turun.
Namun, ia mengatakan pemerintah masih menghitung dengan cermat lantaran harus memperhatikan semua masukan dari lembaga pemangku kepentingan terlibat.
“Bahwa harapan masyarakat didengar oleh pemerintah. Namun demikian kami akan hitung dengan cermat, dengan memperhatikan semua stakeholder yang terlibat dalam penentuan harga tiket,” kata Dudy di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (22/11).
Dudy berharap perhitungan soal harga tiket ini bisa memberikan kejelasan bagi masyarakat. Ia meminta masyarakat untuk bersabar lantaran harga tarif ini sedang masuk fase finalisasi.
“Apakah kami bisa menaikkan atau menurunkan, kami mohon bersabar. Tim sedang finalisasi,” kata dia.
Di sisi lain, Dudy mengatakan sekitar 160 juta orang akan melakukan mobilitas mudik di momen Nataru. Dari jumlah itu, sebagian besar mobilitas terjadi di Pulau Jawa.
“Kami sudah melakukan survei. Sebagian besar Mobilisasi yang akan terjadi di Pulau Jawa, kurang lebih 160 juta. Itu Termasuk dengan aglomerasi,” kata Dudy.
Sebelumnya telah dibentuk Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat. Satgas ini terdiri dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Keuangan, serta kementerian/lembaga terkait.
Selama ini suplai avtur dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) sehingga harga avtur menjadi tidak kompetitif. Karena itu, untuk mencegah praktik monopoli, pemerintah membuka peluang bagi pihak lain yang bersedia untuk memasok avtur.
“Avturnya Pertamina kan, sekarang kan harganya mulai turun karena kita buka, bukan hanya dimonopoli Pertamina lagi,” jelasnya.
Meski begitu, Luhut bilang avtur bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan mahalnya harga tiket pesawat. Tetapi, ada faktor lainnya.
“Ya itu tadi, kan itu kan ada banyak faktor. Kita kan bicara mana cost yang bisa kita turunkan seperti sparepart dan harga fuel,” kata Luhut.
Kajian dilakukan kementerian dan lembaga terkait itu sebelum mewujudkan penurunan harga tiket secara komprehensif.