Penjualan Anjlok 46 Persen, Neta PHK 400 Karyawan di Thailand
Ntb, PaFI Indonesia — Neta berencana untuk memberhentikan 400 pekerja di Thailand sebagai bagian dari rencana restrukturisasi bisnisnya.
Hozon Auto yang berkantor pusat di Shanghai dilaporkan mengalami masalah likuiditas akibat penurunan penjualan di Thailand lebih dari 45 persen tahun ini.
Pihak Neta Auto Thailand belum mengonfirmasi terkait PHK ratusan orang pekerja tersebut.
Pil pahit ini harus ditelan Neta yang sebelumnya terpaksa menghentikan pabrik produksi di Zhejiang selama setengah bulan karena mobilnya kurang diminati di China.
Mengutip Nation Thailand, Jumat (27/12), Neta Auto Thailand, menggunakan pabrik perakitan Bangchan untuk memproduksi mobil listrik Neta inThailand.
Sumber mengatakan pemutusan hubungan kerja (PHK) itu meliputi karyawan Neta Auto (Thailand)
dan Bangchan General Assembly yang bekerja di pabrik di distrik Min Buri, Bangkok.
Neta Auto melaporkan penurunan penjualan sebesar 45,8 persen (Januari hingga November 2024) jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Tahun ini perusahaan mengirimkan 6.534 unit model Neta V, Neta VII, dan Neta X.
Menurut platform intelijen bisnis Creden Data, Neta Auto (Thailand) menderita kerugian bersih sebesar 1,8 miliar baht pada 2023, sementara laba sebesar 80,77 juta baht di tahun lalu.
Dalam lima tahun sejak berdirinya (2019-2023), perusahaan telah memperoleh total pendapatan
sebesar 7,78 miliar baht dan bila diakumulasi kerugian sebesar 1,72 miliar baht.
Akibatnya mereka terpaksa menghentikan operasional pabrik di Nanning dan Tongxiang. Tidak hanya itu, Neta juga dikabarkan melakukan pengurangan jumlah karyawan dan pengurangan gaji.
Pendiri Neta, Fang Yunzhou, memang pernah mengeklaim Neta telah berhasil lolos dari ancaman kebangkrutan. Dikutip Carnewschina, Minggu (1/12/2024), Fang Yuzhou meyakini Neta telah berhasil melewati masa-masa krisis berkat berbagai strategi yang telah diterapkan dalam beberapa bulan terakhir.
Hanya saja berita terbaru di luar China justru masih mengkhawatirkan. PHK karyawan Neta yang mencapai 400 orang di Thailand justru menggarisbawahi tantangan besar di pasar mobil listrik yang semakin kompetitif. Penurunan penjualan dan kerugian finansial menempatkan Neta masih dalam posisi sulit untuk melanjutkan ekspansi globalnya yang sebelumnya penuh optimisme.