Sebuah survei terbaru mengungkap bahwa tingkat konsumsi susu di Indonesia masih rendah. Hanya sebagian kecil responden yang meminum susu setiap hari.
Survei yang diinisiasi platform Jakpat melibatkan 1.238 responden untuk ditanyai tentang produk susu, turunannya, serta alternatifnya.
Hasilnya, susu hewani menjadi susu yang paling banyak dikonsumsi (75 persen). Sementara itu, hanya sedikit (16 persen) responden yang minum susu setiap hari.
“Kesadaran tentang pentingnya konsumsi susu terus bertumbuh, terlihat dari 75% responden pernah mengonsumsinya. Namun, tingkat konsumsinya masih rendah, karena hanya 16% yang mengonsumsinya setiap hari,” kata Aska Primadi, Kepala Riset Jakpat, dalam keterangan resminya, Kamis (3 /10).
Sementara itu, hampir setengah responden meminum susu beberapa kali dalam seminggu dan 20 persen minum susu beberapa kali dalam sebulan.
Susu nabati tetap banyak peminatnya
Kebanyakan memang menyukai susu hewani. Responden yang berasal dari kelas ekonomi atas memilih susu UHT (90 persen), sedangkan dari kelas ekonomi bawah memilih susu kental manis (77 persen).
Menariknya, cara mengonsumsi susu hewani tidak hanya diminum langsung (92 persen), tapi juga jadi campuran kopi (30 persen) dan campuran sereal, granola, atau smoothies (27 persen).
Di sisi lain, sebagian memilih susu nabati sebagai alternatif susu sapi. Sebanyak 38 persen memilih susu nabati karena preferensi rasa dan kandungan nutrisinya.
Susu nabati paling populer adalah susu kedelai (86 persen), disusul susu almond (48 persen), dan susu oat (42 persen).